B
  1. Bagai anak ayam kehilangan induk (artinya  ribut dan bercerai berai karena kehilangan tumpuan)
  2. Berdiang di abu dingin (artinya tidak mendapatkan apa-apa dari tuan, saudara, rumah, dsb)
  3. Berkepanjangan bagai agam (artinya perbuatan atau perkataan yang berlarut-larut, beragam
  4. berlarut-larut, tidak berkesudahan)
  5. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi (artinya ilmu yg dituntut secara tidak sempurna, tidak akan berfaedah)
  6. Berbilang dari esa, mengaji dari alif(artinya mengerjakan sesuatu hendaknya dr permulaan, menurut aturan)
  7. Bagai alu pencungkil duri (artinya melakukan sesuatu yg tidak mungkin berhasil)
  8. Bagai dientak  alu luncung (artinya dialahkan oleh orang lemah, bodoh)
  9. Bagai guna-guna alu sesudah menumbuk dicampakkan (artinya dihargai sewaktu diperlukan, setelah tidak berguna lagi dibuang)
  10. Belum beranak sudah ditimang (artinya bersenang-senang sebelum maksudnya tercapai)
  11. Babi merasa gulai (artinya menyama-nyamai orang besar kaya)
  12. Badak makan anak (artinya ayah membuang anaknya krn takut akan binasa kebesarannya
  13. (pada raja-raja zaman dahulu))
  14. Besar kayu besar bahannya, kecil kayu kecil bahannya (artinya jika penghasilan besar pengeluaran pun besar pula)
  15. Bahasa  menunjukkan bangsa (artinya budi bahasa atau perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang)
  16. Berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau (artinya segala usaha hendaknya sampai kepada maksudnya
  17. Batu hitam tak bersanding (artinya tampaknya lemah lembut, tetapi keras hatinya)
  18. Bagai pinang dibelah dua (artinya sama benar, serupa benar)
  19. Buruk muka cermin  dibelah (artinya karena aibnya/kesalahannya orang lain dipersalahkan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar